Minggu, 20 Desember 2009

Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dan FCAW (Flux Cored Arc Welding) adalah pengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan konstruksi berat, misalnya jembatan, perpipaan, dan konstruksi bangunan baja. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas pengelasan yang paling baik dan memiliki ketangguhan tinggi dari hasil perbandingan pengelasan SMAW dan FCAW pada material high tensile strength. Percobaan dilakukan menggunakan material baja tipe AH 36 dengan jenis sambungan las tumpul (butt joint) dan silang (fillet joint). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cacat yang banyak terdeteksi terjadi pada proses pengelasan SMAW yaitu jenis cacat las slag inclusion dan incomplete penetration. Persimpangan sudut distorsi terbesar terjadi pada pengelasan SMAW yaitu pada sambungan tumpul sebesar 0.62 derajat dan sambungan fillet sebesar 1.05 derajat. Sedangkan nilai ketangguhan tertinggi dicapai pada proses pengelasan FCAW yaitu pada daerah logam las sebesar 488.68 ksi √inchi dan ketangguhan pada daerah HAZ sebesar 444.92 ksi √inchi. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses pengelasan untuk menghasilkan kualitas pengelasan dan ketangguhan yang baik adalah masukan panas (heat input) dan perlakuan pada saat pengelasan

Sambungan Las

Penyambungan dalam pengelasan diperlukan untuk meneruskan beban atau tegangan diantara bagian-bagian yang disambung. Karena meneruskan beban, maka bagian sambungan juga akan menerima beban. Oleh karenanya, bagian sambungan paling tidak memiliki kekuatan yang sama dengan bagian yang disambung.
Untuk dapat menyambung dua komponen logam diperlukan berbagai jenis sambungan. Pada sambungan inilah nantinya logam tambahan diberikan, sehingga terdapat kesatuan antara komponen-komponen yang disambung. Berbagai jenis sambungan yang dimaksud adalah :
1. Sambungan Temu (Butt Joint)
2. Sambungan T (Tee joint)
3. Sambungan Sudut (Corner joint)

4. Sambungan Saling Tumpang (Lap Joint)
5. Sambungan Sisi (Edge Joint)